Rabu, 16 Desember 2009

Ahammiyatu Syhadatain


Firman Allah SWT : "Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (QS. 2 : 143) "Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu" (QS. 4 : 41)
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Pintu masuk ke dalam Islam
* 2 Intisari ajaran Islam
* 3 Konsep dasar reformasi total
* 4 Hakikat da'wah para Rasul
* 5 Keutamaan yang besar

[sunting] Pintu masuk ke dalam Islam

Firman Allah SWT : "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",(QS. 7:172) "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal" (QS. 47:19)

Syahadat dapat diibaratkan pintu gerbang bagi para pemeluk Islam. Dengan syahadat seseorang telah dinyatakan sebagai pemeluk Islam. Dan yang membedakan seorang muslim dengan non muslim adalah syahadat. Karena itu, memahami syahadat sangatlah penting bagi seorang muslim, karena ia adalah Pintu Masuk ke dalam Islam.
[sunting] Intisari ajaran Islam

Firman Allah SWT : "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (QS. 21:25) "Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui." (QS. 45:18)

Syahadat adalah intisari ajaran Islam. Semua Rasul yang diutus Allah tidaklah menyampaikan sesuatu kecuali membawa Syahadat. Sebagaimana firman Allah diatas.
[sunting] Konsep dasar reformasi total

"Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." (QS. 6:122) "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. 13:11)

Syahadat merupakan konsep dasar reformasi total. Syahadat telah mampu merubah seorang budak yang hina seperti Bilal bin Rabbah ra. menjadi seorang yang mulia di mata Allah dan Rasul-Nya. Syahadat juga mampu merubah seorang yang keras wataknya seperti Umar bin Khattab ra. menjadi seorang yang lembut dan penyayang. Syahadat bahkan mampu mengubah peradaban Jahiliyah yang diliputi kebodohan karena penyembahan terhadap patung dan berhala yang dibuat oleh tangan mereka sendiri. Suatu peradaban yang membuat dunia diliputi oleh kegelapan yang berkepanjangan.
[sunting] Hakikat da'wah para Rasul

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 3:31) "Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah." Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Quran (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui." Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)." (QS. 6:19) "Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)." (QS. 16:36)

Dari ayat-ayat diatas tampaklah jelas bahwa dua kalimat syahadat adalah inti dari ajaran para Rasul. Setiap Rasul diserukan untuk menyembah Allah semata. Tiada tuhan selain Allah dan hanya kepada Allahlah kita menyembah dan mengabdikan diri
[sunting] Keutamaan yang besar

Sabda Rasulullah saw : "Barangsiapa yang mengatakan Tiada Illah selain Allah akan masuk Surga"

Maksud hadist tersebut bukan sekedar mengucapkan di lisan semata, namun benar-benar dicamkan dalam hati dan dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan. Memahami syahadat, akan membawa pelakunya pada keutaman yang besar yaitu Surga. Bila kita paham benar apakah Syahadat itu, dan kita berpegang teguh untuk menjalankannya serta menjadikannya pedoman dalam mengarungi kehidupan maka Surga akan menjadi milik kita di akhirat kelak.

1 komentar:

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus